Penerapan “Smart” Supermarket

Mungkin kita semua sudah pernah dengar kata “Smart Building” atau “Smart City”. Bagaimana kalau kata “Smart” tersebut diterapkan di dalam supermarket?

Efisien merupakan sebuah target yang banyak perusahaan coba tempuh, bagaimana caranya untuk bisa mengurangi sumber daya tanpa mengurangi hasil / dampak yang didapatkan. Penerapan “Smart Supermarket” merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan efisien tersebut.

Terdapat 2 hal yang sudah terjadi di luar negeri dan dapat terjadi juga di Indonesia dalam waktu dekat

1. Tidak ada kasir, Pembayaran Self Service
Dengan menghilangkan sistem kasir oleh manusia maka spacing dari tempat pembayaran bisa dimaksimalkan lebih lagi sehingga terdapat banyak gerbang untuk pelanggan melakukan pembayaran. Hal tersebut juga membantu supermarket untuk mengurangi sumber daya manusia. Berkembangnya teknologi pembayaran di Indonesia sudah bisa mendorong hal ini terjadi dalam waktu dekat.

2. Pengisian produk secara otomatis
Ketika produk di rak habis, maka sistem akan memberikan notifikasi kepada tim yang bersangkutan sehingga bisa langsung dilakukan pengisian ulang. Hal ini akan membantu manajemen untuk bisa mengontrol kesediaan barang pada rak tanpa harus menggunakan manusia

Kedua hal tersebut bisa terjadi dengan dukungan sistem CCTV yang “Smart” juga. Dengan berkurangnya sumber daya berarti terdapat tugas yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang disentralisasi menjadi lebih sedikit, maka itu diperlukan sistem yang dapat membantu memberikan notifikasi ketika terdapat aktivitas pencurian, rak yang kosong, jumlah pelanggan yang tiba-tiba bertambah sehingga manajemen dapat mengambil tindakan untuk mencegah maupun menyelesaikan masalah yang ada.

Tonton video dibawah ini untuk melihat fungsi CCTV di dalam Supermarket:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.